Kamis, 23 Mei 2019

Produksi Multimedia dan Pengelolaan Sosial Media

Produksi Multimedia




Produksi Multimedia Metode yang paling umu dipakai pada proses produksi Multimedia adalah yang biasa disebut dengan alur produkdi 3 tahap. Secara umum proses produksi multimedia dirancang dengan menjalankan 3 tahap yaitu :
  1. Pra Produksi / Pre production
Tahap Pra Produksi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan poduksi. Tahapan ini memakan waktu yang sangat lama dan berikut beberapa tahapan dalam proses Pra Produksi yaitu :
  • Pendefinisian Konsep
  • Visi dan Konsep, Tujuan, Target Audien, Authoring tool, Medium delivery, dan Planning
  • Story Board, Content outline, Budgeting, Scheduling, Asset management,Testingsatffing.
  • Production Plan
  • Bulding Prototype
  • Copy right/Hak cipta, Legalitas, Royalty
  • Legal Aspect
  • Client sign and funding
  • Brainstorming, up date technology
  • Assemble team
  • Designer,Storyboarder,Director, Music Composer, Producer, Ect.
  • Desain
  • Konten, Services, Arsitektur informasi, Interaksi, Navigasi,thumbnail, Muck Up

Konseptulasi atau Ide

Proses pembbuatan multimedia dimulai dengan sebuah "Gagasan" atau "Visi" yang merupakan titik awal konsepsual. Ide harus bisa menjawab pertanyaan mengapa mengembakan sebuah proyek multimedia.

Tujuan Proyek

Pengembangan multimedia harus menentukan tujuan harus dicapai oleh produk akhir multimedia tersebut. Tujuan harus bisa dihitung (measurable) dan ditelaah dari sudut pandang pengguna.

Target Audience

Kepada siapa produk multimedia akan ditujukan bisa dilihat berdasarkan demografinya : 
- umur
- genre
- Latar belakang pendidikan
- strata sosio ekonomi
- latar belakang etis
- bahasa
- profesi
- ekspetasi

Media

Bagaimana pesan/konten bisa menjangkau pengguna, media apa yang paling sesuai untuk digunakan yaitu :
- CD-ROM
- Disk
- Web
- Internet
- Kiosk
- Perangkat apa yang dimiliki oleh pengguna
- Hambatan teknis apa yang harus dilalui

Authoring Tools

Pengembangan menentukan tool-tool authoring apa yang digunakan. Authoring adalah sarana untuk menggabungkan semua element : Text, graphics, animation, sound, video.

Planning

 Dalam tahapan ini perlu adanya perencanaan yang matang pada awal sebelum project dimulai.
Perencanaan meliputi :
- Time Planning
- Work Planning
- Fnancial Planning/Budgeting

Legalitas

Produsen dan pengguna multimedia harus menyadari dan mematuhi undang-undang hak cipta. Multimedia, menurut definisi, menggabungkan berbagai unsur dari berbagai unsur dari berbagai sumber, maka dari itu adalah penting untuk mengetahui bagaimana pengguna materi-materi diatur dalam batasan hukum. Juga penting untuk mendapatkan hak cipta untuk produksi sendiri, setelah produksi selesai.

2. Production

Tahap produksi merupakan tahap implementasu pra-produksi dimana semua anggota tim mengembangkan multimedia berkerja. Secara umum tahap produksi multimedia adalah sebagai berikut :
- Konten  adalah obyek-objyek yang terdapat pada aplikasi yang sedang di kembangkan
- Pengintegrasian isi dan software yaitu produk harus memudahkan pengguna untuk mengakses atau menggunakannya, serta software yang digunakan harus up date 
- Merevisi isi dan software : Menetapkan desain akhir, produk yang terbaik biasanya hasil dari umpan balik (dari tester) yang berkesinambungan dan modifikasi yang diimplemantasikan pada seluruh proses produksi.
- Membangun / Membuat versi alfa: Ditetapkan fungsionalitas, kelengkapan implementasi utama, mengintegrasikan semua modul dalam satu kesatuan.
- Evaluasi : Mengevaluasi setiap hambatan yang terjadi 
-Merevisi software dan isi berdasarkan evaluasi
- Membangun / Membuat versi beta

3. Tahap Pascs Produksi

Tahap penyelesaian produksi multimedia menjadi hasil akhir. Pasca produksi/post producion ditetapkan teruta,a pada bidang multimedia broadcasting, program television, video, audio recording, photography, dan animasi.
Setelah aplikasi diuji dan direvisi, itu memasuki tahap pengemasan. Produk akhir bisa dibakar ke CD-ROM atau dipublikasikan di internet sebagai sebuah konten atau web.


Pengolaan Sosial Media



Bagi sebagian orang sedikit banyak belum menyadari bahwa mengelola sebuah accouont social media memerlukan pengelolaan ( management social media ) yang baik dan teratur untuk mencapai tujuan dari kegiatan di socmed. Untik itu diperlukan segenap persiapan sebelum menjalankan socmed, antara lain yaitu : 
- Penerapan tujuan
- untuk meningkatkan penjualan (sales)
- Pencitraan Individu (Personal Branding)
- untuk berbagi pembelajaran (Social sharing)

Langkah mewujudkan pengelolaam social media yang efektif yaitu :

  1. Setrategi Media : Pengembangan cara-cara untuk meraih dari penglolaan social media, ada bermacam tujuan dalam pengelolaan sosmed, antara lain : Penjualan, Pencitraan, Social sharing, dll. Dengan menetapkan langkah-langkah yang jelas akan mempermudahkan dalam mengelola social media dan dapat mengukur seberapa jauh tingkah keefektifannya.
  2. Perbahaui Informasi : Setelah penetapan setrategi, langkah berikutnya adalah memperbaharui informasi tentang lembaga/perusahaan/personal melalui posting di media sicial, misalnya aktivitas yang dilakukan setiap hari, minggu dan awal bulan.
  3. Membuat jadwal bulanan : dimana setiap event-event dalam satu bulan itu akan diinformasikan kepada publik/followers. kegiatan ini memudahkan kita dalam  menyusun materi/content beberapa waktu ke depan, sebab persiapan material content, baik dari sisi copy, desain dan editing.
  4. Posting secara teratur : artinya tidak asal posting yang reaksioner. perlu dijadwalkan secara teratur dan pesan yang tertentu yang menyesuaikan pola waktu dari target/sasaran kita.
  5. Tanggapi Komentar dengan bijak 
  6. Manage Followers : salah satu langkah memberikan tratment yang baik kepada followers dengan mengelompokkan followers berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya berdasarkan lokasi, minat, keaktifan, dll.
  7. Mengiklan Sosmed : tujuannya agar segment follower/audience lebih luas, menembus batas kelompok dan teritorial, teritama untuk sosmed yang ditunjukkan untuk sales atau personal branding sangan diperlukan dalam  hal ini.
  8. Evaluasi : banyak hal yang kita temui pada tahap ini kita harap dapat mengevaluasi faktor-faktor penyebab untuk mengambil langkah kemudian.
  9. memperbaharui fitur sosmed secara periodik.


Management Krisis

Management Krisis




Management Krisis adalah proses yang membahas organisasi dengan sebuah peristiwa besar yang mengancam merugikan organisasi, stakeholders, atau masyarakat umum. Ada tiga elemen yang paling umum untuk mendefinisi krisis yaitu : Ancaman bagi organisasi, unsur kejutan, dan keputusan waktu singkat.
Berbeda dengan Managemen Resiko, yang melibatkan nilai potensi ancaman dan menemukan cara terbaik untuk menghindari ancaman. Sementara management krisis berurusan dengan ancaman yang telah terjadi. Jadi management krisis dalam pengertian yang lebih luas merupakan sebuah keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, menilai, memahami, dan mengatasi situasi yang serius, terutama dari saat pertama kali terjadi sampai ke titik pemulihan kembali.

Management krisis membedakan situasi kritis menjadi :
- Pra-Krisis adalah situasi masih tenang dan stabil, bahkan tanpa tanda-tanda akan terjadinyta krisis.
- Krisis dirinci dalam tahap-tahap pradomal, akut, kronik,dan pengakhitan (resolution). pada tahap prodomal, hadir tanda-tanda, pada tahap akut, terjadi kerusakan (damage), pada tahap kronik, krisis, akan berlanjut yang lebih parah, dan pada tahap pengakhiran, krisis berakhir/teratasi.

Di era informasi seperti sekarang semua aspek kehidupan tidak dapat dilepaskan dari media.
Ketergantungan akan media sudah menjadi sebagian dari kebutuuhan hidup manusia, karena media merupakan sumber dan pengolah informasi yang dibutuhkan masyarakat.


Perencanaan Management krisis dalam pendekatan managementvstrategis yaitu :

Secara umum perencanaan strategi sendri terdiri dari tiga tahap yaitu formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.
Pada tahap formulasi strategi ini, langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  • Melakukan identifikasi ancaman dan peluang (eksternal) kemudian internal yang berupa kekuatan, kelemahan yang akan mempengaruhi langsung maupun tidak langsung terhadap organisasi.
  • Menetapkan tujuan management krisis dalam jangka panjang
  • Merumuskan setrategi 
  • Menetapkan program strategi

Pada tahap implementasi setrategi langkah yang harus dilakukan adalah :

  • Membuat kebijakan
  • Mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang diformulasikan dapat dijalankan.
  • Menciptakan struktur yang efektif
  • Menyiapkan anggaran
  • Mengembangkan dan memperdayakan sistem informasi.

Tahap melakukan evaluasi stategi yaitu :

  • Meninjau ulang faktor internal dan eksternal dasar strategi saat ini
  • Mengukur kinerja
  • Mengambil tindakan korektif.

Dalam melakukan proses manajemen krisis melalui pendekatan management strategi, maka langkah yang harus dilakukan adalah :

  • Formulasi strategi : Apa bidang utama garapan organisasi, Bagaimana kondisi sekarang tentang sumber daya, apa yang harus dilakukan organisasi kedepan.
  • Implementasi Strategi : Membuat kebijakan apabila krisis itu terjadi, menentapkan program strategi penanggulangan krisis, Memberikan pengarahan teknis dan langkah yang akan dilakukan apabila terjadi kepada seluruh stakeholder internal maupun eksternal, menyediakan alokasi anggaran khusus untuk crisis recovery, menciptakan tim krisis, mengembangkan dan memberdayakan sumber dan media informasi.
4 hal penting dalam management krisis yaitu :
  • Perencanaan (Planning)
  • penanaggulangan cepat kejadian (incident response)
  • mengelola krisis  (management crisis)
  • keberlangsungsn organisasi (busness Continuity)
Untuk itu, program-program strategi manajemen krisis sebagian berisi mengenai tindakan untuk menghadapu situasi darurat (emergency response), skenario untuk pemulihan dari bencana (disaster recoery), skenario untuk pemulihan bisnis, strtegi untuk memuai bisnis kembali, menyusun rencana-rencana kemungkinan, dan mengelola krisis. 
khusus untuk penangnan krisis karena bencana, perlu dilengkap emergency plan yang juga meliputi pembentukan sebuah tim yang terdiri dari para anggota dengan tanggung jawab tertentu ketika terjadi situasi darurat, alur tindakan pada situasi darurat , dan prosedur evakuasi. Emergency response plan ini harusdiduking oleh general emergency procedure.

Pada hakekatya dalam setiap penanganan krisis, organisasi perlu membentuk tim khusus. Tugas utama tim manajemen krisis adalah mendukung para karyawan  organisasi/perusahaan selama masa krisis terjadi. Kemudian menentukan dampak dari krisis yang tterjadi terhadap operasi bisnis yang berjalan normal, daan menjalin hubungan yang baik dengan media untuk mendapatkan informasi tentang krisis yang terjadi.
Sekaligus menginformasikan kepada pihak-pihak yang terkait terhadap aksi-aksi yang diambil perusahaan sehubungan dengan krisis yang terjadi. Hal ini bertujuan supaya organisasi mampu mempertahankan reputasi dan citra dimata public dan stakeholder. 




Riset Public Relation


RISET ANALISIS PUBLIC RELATION

Perlunya riset dalam Public Relation

Riset merupakan fungsi yang vital dalam proses Public Relation. Riset memberikan informasi awal 
yang dibutuhkan dalam merencanakan aksi public relation dan berperan penting dalam mengevaluasi efektivnya aksi tersebut.

Salah satu kegunaan utama yang spesifik dari riset public relation ini adalah dalam hal management 
isu. Proses management isu yang telah menjadi bagian utama dari praktik public relation, harus diberi informasi pada setiap langkahnya dengan data riset.

Analisis dalam menentukan isu mana yang memiliki kemungkinan dampak paling besar, memerlukan berbagai metode riset yang dirancang untuk menentukan kekuatan opini tentang sebuah isu serta perkiraan sentralitasnya kepada klien pada organisasi.

v MEMBUKTIKAN NILAI PUBLIC RELATION
Selama ini professional public relation secara tradisional lebih banyak menjadi pekerja daripada peneliti, mereka sering berasumsi bahwa orang lain melihat nilai/arti penting dari fungsi yang mereka kerjakan. Asumsi tersebut menempatkan public relation pada budgetary chopping blocks secara tepat. Bahkan ketika kondisi ekonomi tidaklah kritis, public relation mungkin masih dipersepsi sebagai penghias etalase saja.
Praktisi public relation harus berbicara dengan wibawa ketika diminta membuktikan arti penting mereka bagi bisnis dan masyarakat. Kewibawaan ini hanya dapat diperoleh melalui kemampuan melakukan riset dan memberlakukan hasil riset pada kampanye public relation. Professional public relation harus menjaga hubungan baik dengan media, membuat publikasi pekerja, merilis informasi financial, dan mengadakan program yang berhubungan dengan komunitas. Di samping itu, professional public relation yang berhasil adalah yang mampu mengukur dampak dari program kerjanya, yang memberikan perkiraan yang tepat tentang kebutuhan di masa yang akan datang, dan yang mempertanggungjawabkan sumber daya yang mereka gunakan.

Ø  Teknik Riset Informal Atau Riset Pendahuluan
Riset bararti mengumpulkan informasi dan biasanya dikelompokkan menjadi dua jenis, formal dan informal.
Riset tidak harus selalu ilmiah atau terstruktur sedemikian rupa. Kita mengawali bagian ini dengan membahas beberapa metode riset informal atau metode ilmiah dan sumber yang dapat digunakan oleh para praktisi. Riset informal adalah sebuah metode untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang audiensi tanpa metode riset ilmiah yang ketat.

1.      Menyimpan Dokumen
Salah satu ketrampilan yang dibutuhkan untuk keberhasilan kerja public relation adalah kemampuan untuk menyimpan dokumen yang kompresif dan akurat. Ketika manajer atau editor membutuhkan informasi, praktisi public relation harus memberikan data yang dibutuhkan dalam waktu yang relative singkat atau akan menderita karena kehilangan kreadibilitas. Dengan memperoleh reputasi sebagai sumber informasi informasi yang bernilai, praktisi public relations dapat membangun jaringan dengan kontak informasi internmal dan eksternal organisasi.
2.      Kontak Utama
Seringkali individu yang menjadi opinion leaders dalam komunitas, industry atau organisasi dijadikan kontak utama oleh praktisi public relations.
Orang lain yang memilikim pengetahuan khusus atau yang sering berkomunikasi dengan public penting, juga menjadi sumber yang bagus. Bagi komunitas perguruan tinggi, sebagai contoh, kontak utama public relations adalah para pemimpin bisnis, polirisi, dan pimpinan mahasiswa. Walaupun individu-individu tersebut dapat memberikan informasi penting, mungkin saja pendapatnya tidak mewakili pendapat dari kalangan mayoritas. Kontak utama ini akan lebih baik bila digunakan untuk memberikan peringatan awal tentang sebuah masalah yang berpotensi menjadi masalah besar.

3.      Komite Khusus
Untuk membantu memperoleh informasi yang diperlukan, banyak praktisi public relations mengorganisasi komite khusus. Komite internal dan eksternal dari komunikator kunci, pembuat keputusan, dan opinion leaders sering membantu dalam mengidentifikasi isu sebelum mereka menjadi masalah serta menyarankan tindakan alternative.
4.      Kelompok Focus
Salah satu tekhnik yang paling banyak digunakan dalam riset pendahuluan adalah dengan menggunakan focus grup. Focus grup adalah sejumlah kecil orang yang memiliki karakteristik demografis yang berdekatan. Anggota kelompok ini diwawancarai dengan menggunakan pertanyaan terbuka untuk mendorong terjadinya interaksi dan memancing sifat dasar keyakinan mereka.
Focus grup bias digunakan sebagai satu-satunya alat riset pendahuluan dan sering digunakan sebelum melakukan riset survey untuk membantu peneliti memperoleh informasi yang cukup dalam membuat pertanyaan yang cocok dalam kuisioner survey.
5.      Pemantaun Informal
Banyak praktisi yang merasa sangat terbantu dalam menjaring secara sistematis setiap informasi yang secara regular masuk ke kantor mereka. Memonitor laporan  berita, baik cetak maupun elektronik harus dilakukan untuk menilai kualitas dan kuantitas liputan beritanya. Mudah dan cepatnya sebuah informasi tersebar, termasuk rumor dan berita yang tidak benar, menjadi alasan perlunya memberikan perhatian yang terus menerus tentang apa yang dikatakan media tentang organisasi dan industrinya.
6.      Internet, Perpustakaan Dan Sumber Database
Internet telah mengubah sacra ekstrem bagaimana orang mencari informasi. Sebagian jenis data mungkin masih perlu dicari dalam buku-buku atau dari database yang hanya ada di perpustakaan umum atau perpustakaan perusahaan. Namun, informasi dalam jumlah besar dengan mudah tersedia di internet.
Perpustakaan umum dan swasta merupakan sumber data lainnya yang mustahil bagi seorang praktisi public relations untuk dapat mengumpulkan sendiri. Pustakawan bidang referensi bias membantu mencari informasi dan saat ini banyak perpustakaan bergabung dengan jaringan data yang bias dicari melalui computer yang bisa diakses di dunia, termasuk data yang tidak tersedia secara gratis di internet.

Ø  Tekhnik Riset Ilmiah Atau Formal
Semakin berkembangnya arti penting riset formal atau ilmiah, riset dalam public relations telah mendorong beberapa kajian pada beberapa tahun terakhir yang berusaha untuk menilai tehnik riset yang disukai di antara professional.

1.      Analisis Isi (Content Analysis)
Analisis isi adalah metode riset yang memungkinkan peneliti melakukan pengodean secara sistematis sehingga mereka dapat menghitung verbal content dari pesan tertulis atau pesan lisan yang sudah ditranskripkan. Tekhnik ini memberi sebuah metode observasi sistematis, seperti dalam menganalisis kliping berita.
2.      Riset Survey
Praktik public relations menggunakan banyak jenis proses penelitian, namun metode survey adalah metode yang paling sering digunakan. Istilah survey, sebagaiman ddipakai dalam riset public relations, mengacu kepada contoh pengujian secara hati-hati serta terperinci terhadap pengetahuan, persepsi, sikap, dan opini dari anggota masyarakat yang beragam. Tujuan umum dari survey adalah untuk mempereoleh pemahaman yang lebih baik terkait reaksi dan preferensi dari public tertentu atau masyarakat secara umum. Untuk kegiatan public relations, kami membagi data survey kedalam dua jenis yaitu demografis dan opini.  Data demografis ialah data berdasarkan karakteristik dari orang yang merespon survey untuk membantu seorang praktisis mengklasifikasi mereka kedalam satu atau lebih public. Dan data opini ialah respon terhadap pertanyaan yang diajukan oleh seorang praktisi mengenai sikap dan persepsi public tertentu terkait isu-isu penting.
3.      Riset Eksperimental
Riset eksperimental umunya dibagi kedalam dua kategori yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. Eksperimen laboratorium bertempat dilingkungan terkontrol yang dirancang untuk meminimalisasi pengaruh luar. Sementara eksperimen lapangan bertempat dalam setting kehidupan nyata. Dalam eksperimen lapangan, peneliti melakukan control sedemikian rupa terhadap setting untuk memperoleh reaksi dalam lingkungan yang nyata. Namun, dalam setting laboratorium, peneliti mengontrol stimulus luar yang mungkin akan mencemarkan hasil penelitian.

Ø  Mengumpulkan Data Riset Formal

1.      Metode Deskriptif Dan Inferensial
Informasi riset dapat diperoleh dari beragam cara yang dapat diklasifikasikan, baik sebagai deskriptif maupun inferensial. Data deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu, seperti kelompok orang tertentu. Data inferensial melakukan lebih dari sekedar mendeskripsikan public tertentu. Data inferensial menjelaskan karakteristik orang yang tidak termasuk dalam kelompok tersebut akan diperoleh informasi.
2.      Metode Pemerolehan Informasi
Terlepas dari klasifikasi riset dan tehnik pengambilan sampel yang digunakan, ada tiga alat dasar pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara dan kuesioner.
Tekhnik observasi dapat disalahgunakan dengan mudah dalam riset public relations karena sifat dasarnya yang informaldalam riset kualitatif tentang public. Observasi personal dari praktisi sungguh sangat dibatasi oleh persepsi, pengalaman, dan sensitivitas yang bersangkutan.
Wawancara terbagi menjadi dua bagian , yaitu wawancarav terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur menggunakan daftar pertanyaan dengan respon yang spesifik, mulai dari jawaban berbentuk “ya atau tidak” sampai pilihan ganda. Wawancara tidak terstruktur memungkinkan seseorang untuk merespon pertanyaan terbuka dengan jawaban apa saja yang mereka gunakan.
Kuesioner haruskah dirancang sedemikian rupa agar kita dapat mengumpulkan data yang tidak bias. Hal ini berarti bahwa pertanyaan harus dibuat sederhana dan langsung ke inti masalah. Kuesioner sering dirancanag dengan menggunakan bahasa yang bisa menyentuh emosi dan mempengaruhi responden.
3.      Metode Sampling (Pengambilan Sampel)
Sampel adalah sebuah bagian kecil dari sebuah populasi atau public. Ada sejumlah tehnik pengambilan sampel, namun metode terbaik adalah dengan berszandar pada teori kemungkinan untk memberikan sebuah versi miniature dari public target.
a.      Sampling Acak Sederhana
Merupakan yekhnik yang memungkinkan setiap anggota dari public memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Jika sampel cukup besar dan semuanya dipilih secara acak, maka sampel tersebut akan merefleksikan secara akurat karakteristik dari publiknya.
b.      Sampling Sistematis
Menggunakan daftar, seperti buku telepon atau mailing list, untuk memilih sampel secara acak. Umumnya, sebuah table dari nomor acak digunakan untuk memulai titik awal dari daftar tersebut dan interval pilihan. Metode ini lebih praktis dibandingkan dengan metode acak sederhana untuk digunakan dalam kebanyakan riset public relations.

v  MENGUKUR OPINI PUBLIK
Kebanyakan tujuan dan sasaran organisasi terkait dengan public relations dalam batas tertentu bergantung pada konsep opini public. Oleh karena itu, riset public relations sering digunakan untuk mecoba mengetahui opini public. Sebelum menggunakan survey, praktisi public relations harus menyadari perbedaan antara opini massa dengan opini public.
ü  Opini massa
Mempresentasikan rata-rata pendapat yang diambil dari sebuah kelompok dengan banyak opini yang berbeda. Akan tetapi, rata-rata ini cenderung mengaburkan kekuatan beberapa sikap. Kebanyakan polling opini massa sedikit berguna dalam memprediksi pemilihan umum. Namun apbila hasil polling opini massa dianalisis dengan karakteristik demografis berbeda dari mereka yang polling, maka hasilnya akan mendekati polling opini public.
ü  Opini public
Polling opini public melibatkan populasi yang ditarget secara hati-hati. Professional public relations harus memecah audiensi menjasi sub kelompok yang bermakna dan merancang strategi komunikasi bagi setiap segmen. Sampling opini public tidak akan bermanfaat, kecuali jika bisa merefleksikan sacara akurat perasaan dari setiap kelompok audiensi dsan memberi beberapa pengertian tentang mengapa mereka beropini seperti itu.

·         Mengidentifikasi Public
John dewey, mendefinisikan public sebagai sekelompok orang yang dicirikan sebagai berikut :
1.      Menghadapi situasi tidak memento yang hampir sama.
2.      Mengenali apa yang tidak menentu dalam situasi tersebut.
3.      Mengorganisasi untuk melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sedangkan James Grunig mengusulkan dan menguji tiga kategori untuk mengidentifikasi public berdasarkan definisi Dewey.
                                                          i.            Public Laten – sebuah kelompok menghadapi situasi yang tidak menentu, tetapi tidak mengetahui hal tersebut sebagai sebuah masalah.
                                                        ii.            Public Sadar – kelompok yang mengenali masalahnya, yaitu tentang apa yang hilang dalam sebuah situasi dan menyadarinya.
                                                      iii.            Public Aktif – kelompok yang berusaha untuk mendiskusikan dan melakuakan sesuatu tentang masalah tersebut.
·         Pemantauan Lingkungan
Pengamatan lingkungan ialah proses mengawasi, mengevaluasi, dan menyebarkan informasi kepada para pengambil kebijakan utama dalam sebuah organisasi. Cara ini adalah alat yang penting bagi public relations karena memberikan permulaan hubungan dalam bentuk rantai persepsi dan aksi yang memungkinkan sebuah organisasi beradaptasi dengan lingkungannya.

v TEKNIK KHUSUS RISET PUBLIC RELATIONS
Tekhnik riset khusus bagi praktisi public relations diantaranya adalah audit public relations, audit komunikasi, dan audit social.
§      Audit Public Relations
Tipe riset public relations campuran yang paling banyak digunakan adalah audit. Audit public relations adalah sebuah kajian dengan skala luas yang menguji public relations organisasi, baik secara internal maupun secara eksternal. Audit public relations memberikan informasi dalam merencanakan masa depan kerja public relations.

©      Public Relevan
Sebuah organisasi perlu mempersiapkan sebuah daftar dari public yang relevan dengan organisasi. Daftar yang dibuat tersebut perlu mendeskripsikan setiap public menurut fungsinya-pemegang saham, pekerja, konsumen, pemasok dan lainnya.
©      Posisis Organisasi dengan Public
Setiap pandangan public tentang organisasi ditentukan melalui beragam metode penelitian, kebanyakan adalah melalui kajian opini dan analisis kandungan dari surat kabar, majalah, serta media cetak lainnya.
©      Perhatian terhadap Masalah Public
Teknik pemantauan lingkungan seperti yang sudah disebutkan, digunakan untuk mengonstruksi sebuah agenda isu setiap public yang relevan dengan organisasi. Data ini mengidentifikasi public menurut kepentingan masalah dan posisi mereka terhadap masalah tersebut.

©      Kekuatan Publik
Kekuatan public dinilai menurut besarnya pengaruh secara politik dan ekonomi yang mereka miliki. Kelompok tertentu dan organisasi aktivis lainnya di evaluasi berdasasrkan jumlah anggotanya, besar anggarannya, dan sumber pemasukannya, jumlah staffnya, serta jumlah pekerja special yang mereka miliki.
                        Proses audit dalam empat proses meliputi :
1.      Mencari Tahu Apa Yang “Kita” Pikirkan
2.      Mencari Tahu Apa Yang “Mereka” Pikirkan
3.      Mengevaluasi Kesenjangan Di Antara Keduanya
4.      Memberi Rekomendasi

§      Survey Gambaran Organisasi
Survey sikap yang menentukan persepsi public terhadap sebuah organisasi menolong manajer public relations dalam memeperoleh pandangan secara menyeluruh tentang gamnbaran organisasi secara umum, riset seperti itu berusaha untuk mengukur
1.      Kekraban public dengan organisasi, pegawainya, produknya, kebijakannya dan segi lainnya
2.      Tingkat persepsi positif dan negative public tentang organisasi
3.      Karakteristik berbagai public yang mengacu pada organisasi tersebut.

§      Audit Komunikasi
Audit komunikasi, seperti audit public relations, diaplikasikan dengan banyak cara berbeda. Sebuah audit komunikasi yang efektif mengawalinya dengan berorientasi kepada penerima, sebagai lawan dari model yang berfokus kepada pengirim. Umumnya audit komunikasi berusaha memantau dan mengevaluasi saluran, pesan, seta iklim komunikasi dari sebuah organisasi. Hasil dari audit komunikasi seringkali mengungkap masalah distorsi informasi atau masalah kurangnya komunikasi. Audit komunikasi mengemas beberapa metode riset untuk aplikasi spesifik. Metode riset berikut digunakan dalam kombinasi yang sesuai untuk mengaudit komunikasi organisasi dan menginvestigasi bidang masalah spesifik.
©      Survey iklim komunikasi
©      Analisis jaringan
©      Survey pembaca
©      Analisis kandungan teks
©      Kajian pemahaman teks
§      Riset Tentang Kegunaan
Meluasnya penggunaan internet memaksa hampir setiap usaha public relations untuk memasukkan desain materi berbasis Web. Oleh karena sifat alami dari pesan online sangat berbeda secara dramatis dengan gambar visual lainnya dan teks tertulis.
§      Audit Sosial
Konsep audit social mulai diperkenalkan pada awal tahun 1960 ketika bisnis dan organisasi lainnya ditantang untuk mengetahui kewajibannya kepada masyarakat. Secara umum audit survey merupakan survey tentang sikap dan opini yang mengukur persepsi dari beragam public tentang tanggapan social sebbuah organisasi. Audit social umumnya dibatasi pada isu tentang tanggungjawab social sebuah organisasi.

INTERNAL RELATION

INTERNAL RELATION



Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti  karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya
Melalui kegiatan Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.
ᴥ   Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officers, yaitu
a.      Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Seorang PR harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi/perusahaan. Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan diadakan program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
b.      Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)
Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.
► Contoh public internal PR dalam suatu perusahaan :
·         Pimpinan:  Memegang kendali agar perusahaan tetap kokoh
·         Pemegam saham:  Membantu pimpinan dalam mengendalikan perusahaan
·         Karyawan:  Secara tidak langsung dan langsung ikut serta mengendalikan perusahaan
·         Peraalatan perusahaan:  Kalau tidak ada peralatan,perusahaan tdiak dapat memproduksi produk
·         Produk: Merupakan bagian internal terpenting dalam suatu perusahaan.
·         Gaji:  Kalau gaji layak maka karyawan akan semakin giat untuk memproduksi produk.

Produksi Multimedia dan Pengelolaan Sosial Media

Produksi Multimedia Produksi Multimedia  Metode yang paling umu dipakai pada proses produksi Multimedia adalah yang biasa disebut ...